Kobalima, KontasMalaka.com, Yayasan Karunia Pengembangan Anak (YKPA) yang didukung ChildFund Internasional di Indonesia juga menaruh kepedulian terhadap penanggulangan bencana di Kabupaten Malaka. YKPA menggelar pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dengan melibatkan warga Desa Lakekun Utara Kecamatan Kobalima.
Pimpinan Proyek YKPA, Martina Telik Berek dalam sambutannya pada pelatihan PRB di aula Kantor Kepala Desa Lakekun, Rabu (18/9/24) mengatakan YKPA juga bekerja di Kabupaten Malaka sudah sejak lama. Beberapa program yang dijalankan memberi perhatian khusus kepada anak dan kaum muda. Program dan kegiatan YKPA bertujuan mendukung anak dan orang muda agar bertumbuh dan berkembang dalam suasana lingkungan yang aman dan nyaman.
Selain itu, program PRB, karena berkaitan dengan isu perubahan iklim yang dilaksanakan di enam desa pada tahun 2024 yang tersebar di Kecamatan Kobalima dan Malaka Tengah. Enam desa itu masing-masing Desa Lakekun Utara, Desa Lakekun, Desa Litamali di Kecamatan Kobalima. Desa Wehali, Desa Kamanasa dan Desa Harekakae di Kecamatan Malaka Tengah.
Program itu dilaksanakan, karena Kabupaten Malaka termasuk salah satu daerah rawan bencana. Bencana banjir, gempa bumi dan angin puting sering terjadi. Para peserta dibekali dengan pengetahuan bencana dan keterampilan ketika terjadi bencana.
Sebanyak 35 warga Desa Lakekun Utara diberi pelatihan PRB yang berasal dari aparat pemerintah desa, orang muda dan masyarakat. Dari total peserta, 10 di antaranya orang muda, yang kemudian akan menjadi agen perubahan masyarakat dan penggerak dalam upaya penanggulangan bencana. “Itu harapan kita,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kades Lakekun Utara, Ignasius Bau mengatakan kegiatan pelatihan sangat penting, sehingga peserta perlu serius mengikutinya. Pelatihan berlangsung selama tiga hari. Para peserta harus aktif dan tidak boleh berhalangan. Diharapkan, materi yang menambah pengetahuan dan keterampilan kebencanaan dapat digunakan untuk mendukung pemerintah desa dalam memberi pelayanan kepada masyarakat ketika terjadi bencana. (*)