Betun, KontasMalaka.com– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Malaka mengembangkan program literasi berbasis inklusi sosial melalui kegiatan kerajinan pengolahan gewang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Malaka.

Asisten Administrasi Pembangunan Setda Malaka, Agustinus Nahak, S.Ip dalam sambutannya mengatakan pelatihan keterampilan ini sebagai momen penting untuk membekali diri dan membuka usaha ke depan. Pelatihan keterampilan dengan menggunakan bahan lokal harus dikembangkan setelah diwariskan nenek moyang.

Karena itu, peserta harus fokus mengikuti pelatihan agar terampil dan ke depan membangun usaha yang berkesinambungan dalam jumlah produksi yang banyak. Dengan itu, meski harganya murah, akan tetapi permintaan tinggi yang dapat menjadi sumber penghasilan dan berdampak bagi kehidupan ekonomi keluarga.

Dikatakan, perkembangan zaman menuntut adanya upaya menciptakan lapangan kerja. Sehingga, ilmu dan keterampilan yang diperoleh harus dimanfaatkan. “Kadang ilmu yang diperoleh saat bangku pendidikan tidak dimanfaatkan. Padahal, investasi dan biaya pendidikan begitu mahal. Sehingga dengan adanya pelatihan ini peserta bisa menjadikan sebagai usaha dan sumber penghasilan. “Dan ini perlu dikembangkan. Peserta yang hadir bisa menjadi tutor di masyarakat,” sambungnya.

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Malaka, Folgentius Bere Fahik, S.Pd, M.AP dalam laporannya mengatakan pelatihan ini dimulai dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Ini sesuai dengan kemampuan dinas untuk mengakomodasi kegiatan, baik tutor, peserta dan kebutuhan lain untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan.

Dengan kondisi ini, kata Kadis Folgentius Dinas harus memulai dan tidak bisa menunggu sesuai kemampuan yang dimiliki. Ke depan, kegiatan ini bisa dilanjutkan untuk menjawab kebutuhan para pelaku UMKM di Kabupaten Malaka untuk meningkatkan penghasilan dan ekonomi keluarga. (pyn)