Betun, KontasMalaka.com– Sedikitnya empat kementerian masing-masing Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Ketenagakerjaan dalam berbagai bentuk dan cara mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Malaka.

Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiarto, M.Sc, P.hD mengatakan Kemendikbud Ristek telah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk kegiatan Kedaireka dalam rangka inovasi yang bisa menghasilkan produk-produk yang langsung dirasakan masyarakat.

Atas kerja sama Kemendikbud Ristek, kata Profesor Arifin ada dana Kedaireka untuk melaksanakan kegiatan inovasi varietas benih jagung dan kacang. Ini dilakukan, karna NTT punya program Tanam Jagung Panen Sapi. Dan khususnya di Malaka ada program swasembada pangan. Selain budi daya, inovasi juga untuk benih mandiri baik jagung maupun kacang.

Sementara itu, inovasi di bisang pasca panen berupa produk olahan baik jagung dan kacang, maupun pisang dan kelapa. “Ini kegiatan yang dilaksanakan di Kupang dan Malaka dengan melibatkan 11 dosen Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana Kupang,” kata Profesor Arifin, pekan lalu.

Mantan Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Malaka, Vinsensius Babu, S.Pi, M.Ap mengatakan perlunya kolaborasi organisasi perangkat daerah (OPD) dalam pelaksanaan program swasembada pangan di Kabupaten Malaka. Dinas Pertanian dan Dinas Nakertrans Kabupaten Malaka telah berkolaborasi dalam inovasi Kedaireka untuk mewujudkan program Matching Fund.

Program ini, menurutnya akan mendukung dan mewujudkan program swasembada pangan melalui inovasi benih mandiri varietas jagung dan kacang, kegiatan pasca panen seperti pengolahan dan pemasaran. “Ini yang namanya kita butuh kerja tim, kolaborasi dan kerja sama untuk menyukseskan program swasembada pangan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Nakertrans Malaka.

Untuk diketahui, empat kementerian tersebut mendukung program swasembada pangan dengan menyediakan sarana seperti alat dan mesin pertanian, benih, pendidikan keterampilan mulai dari olah lahan hingga kegiatan pasca panen. Kegiatan-kegiatan ini juga dilaksanakan di Kabupaten Malaka untuk mendukung produksi beras brand Nona Malaka dan kacang brand Fore Lakateu. (pyn).