Betun, KontasMalaka.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka melalui dinas teknis terus berupaya mencegah penyakit rabies. Wakapolres Malaka, Kompol Jeri Samzon Puling, A.Md, SH meminta agar hewan yang tertular dapat dimusnahkan.

Kepada wartawan usai rapat yang berlangsung di Rujab Bupati Malaka, Sabtu (25/11/23) siang, Kadis Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Yeni Seran dalam keterangan pers mengatakan Malaka sebagai kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten TTS dan TTU terus melakukan vaksinasi masal dalam pencegahan rabies.

Dari 17. 500 vaksin, kata Kadis Yeni sudah sekitar 5. 403 dosis yang diberikan kepada hewan, baik anjing, kucing dan monyet. Vaksinasi gencar dilakukan, karena Malaka sudah memiliki dua kasus hewan Rabies sesuai hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan kondisi ini, tentunya petugas akan stand by di lapangan untuk melakukan vaksinasi dan identifikasi hewan-hewan. “Per hari Kamis, kemarin, sudah mencapai 5.403 dosis,” ujar Kadis Yeni.

Kadis Kesehatan, dr. Sri Charo Ulina mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring kasus-kasus gigitan anjing dan memantau kasus pasien tergigit. Sesuai data, sudah terdapat 62 kasus gigitan. Namun, tidak ada pasien yang teridentifikasi sebagai pasien rabies.

Meski demikian pihaknya terus memonitoring kasus gigitan yang sudah terjadi dan terus memberi vaksin agar tidak ada pasien yang terkonfirmasi meninggal, karena rabies. “Besok, mulai dosis dua untuk 60 orang,” kata Kadis Lina, demikian akrab dikenal.

Wakapolres Malaka, Kompol Jeri Samzon Puling, A.Md, SH mengatakan Polres Malaka siap merespon setiap kondisi termasuk sudah adanya hewan yang tertular rabies. Atas kondisi ini, pihaknya menghendaki agar hewan yang sudah tertular rabies segera dimusnakan, agar tidak menular dan mewabah. Prinsipnya, pihak kepolisian sangat mendukung pemerintah dalam menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang aman, tertib, nyaman dan damai.

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH mengatakan penanganan rabies tidak sebatas berdiskusi, akan tetapi membutuhkan gerakan bersama. Ini membutuhkan komitmen bersama semua pihak dalam upaya pencegahan agar tidak terjadi kondisi yang membahayakan.

Diimbau agar Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan fokus melakukan tindakan-tindakan pencegahan seperti vaksinasi dan upaya-upaya lain. “Kita juga akan instrusikan kepada para camat dan kepala desa agar terlibat dalam langkah-langlah pencegahan,” lanjut Bupati Simon. (pyn)