Betun, KontasMalaka.com- Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema, S.Ip, M.Si fokus memberi perhatian terhadap pembangunan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan di Provinsi NTT.
Terkait Program Swasembada Pangan, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH Dinilai punya keberpihakan yang kuat.

Pernilaian itu dikemukakan Ansy Lema, demikian akrab dikenal dalam sambutannya secara daring pada acara pembukaan bimbingan teknis (bimtek) pemeliaharaan alat mesin pertanian (alsintan) kerjasama Direkrorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) yang berlangsung di Hotel Nusa 2 Betun Malaka, pekan lalu.

Ansy mengatakan secara subjetif, dirinya memberi atensi khusus terhadap Kabupaten Malaka, karena daerah yang berbatasan dengan Timor Leste, batas darat, dan Australia, batas laut. Malaka, teras depan NKRI memiliki potensi yang hebat di sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Jika dikelola dengan maksimal, pertanian sungguh berkembang dan menjadi lokomotif perekonomian daerah.

Secara khusus, Ansy mengapresiasi Bupati Simon, karena punya keberpihakan yang kuat terhadap pembangunan khususnya di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. “Setelah dilantik, beliau (red, Bupati Simon) datang ke Jakarta dan singgah di kantor saya. Beliau sampaikan visi-misi dan program kerja dengan swasembada pangan sebagai program pertama,” kata Ansy, asal Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI.

Dengan demikian, sebagai wakil rakyat tentunya bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Malaka untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Bupati Simon menempatkan Program Swasembada Pangan sebagai program pertama dalam seluruh program kepemimpinannya yang disebut SAKTI. Program swasembada pangan telah menciptakan brand-brand produksi komoditi di antaranya, produksi beras dengan brand Nona Malaka dan kacang hijau dengan brand Fore Lakateu.

Belakangan ini, Bupati Simon menggandeng beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, dan Dinas Sosial. Terobosan yang dilakukan Bupati Simon membuah hasil seperti bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional.

Sedangkan di Kementerian Sosial (Kemensos) berupa program pemberdayaan ternak sapi, babi, kambing dan ternak. Selain itu, Kemensos juga membuka diri untuk bantuan jagung yang akan disalurkan kepada para petani di Kabupaten Malala. (pyn)