Betun, KontasMalaka.com, Program dan kegiatan swasembada pangan dengan menanam komoditi padi untuk produksi beras Nona Malaka terus dilakukan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka sementara memantau warga yang melakukan penimbangan gabah untuk produksi beras Nona Malaka.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, drh. Januaria Maria Seran, kepada wartawan, Senin (3/6/24) mengatakan pihaknya lagi memantau penimbangan gabah petani untuk produksi beras Nona Malaka saat ini.

Dikatakan, warga kembali menimbang dan menjual gabah dari benih padi varietas yang digunakan untuk memroduksi beras Nona Malaka. Timbang gabah dilakukan UD Moris Diak selaku offtaker yang membeli gabah beras Nona Malaka dengan harga yang sangat menguntungkan petani.

“Timbang gabah sementara dilakukan offtaker dan petani sejak hari Kamis, Minggu lalu. Di Desa Umanen Lawalu Kecamatan Malaka Tengah sebanyak 2 ton, di Desa Motaulun Kecamatan Malaka Barat sebanyak 5 ton. Para petani sudah timbang sejak tanggal 30 Mei dengan harga yang sangat menguntungkan petani. Harga gabahnya Rp 5. 500/kg,” jelas Kadis Yeni, demikian akrab dikenal sambil menambahkan akan menyampaikan data rinci penjualan gabah dan produksi beras Nona Malaka musim panen kali ini.

Sebelumnya diberitakan, Pius Klau Muti sebagai tokoh intelektual Malaka mengatakan Beras Nona Malaka itu brand yang lahir dari kandungan Program SAKTI, ide cerdas dan strategis pemikiran Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH. Gagasan ini diabdikan pada tujuan mulia capaian swasembada pangan yang dimulai dari kegiatan sederhana 3 K (kebun, kandang dan kolam).

Dikatakan, ide cerdas dan strategis Bupati Simon bertujuan mengubah budaya pertanian dari tradisional kepada komersial. “Agricultural menjadi Agribisnis dan Agroindustri. Dan ini sangat menguntungkan petani. Hal sederhana, gabah dijual petani kepada offtaker dengan harga Rp 5. 500/kg. Harganya, sebelumnya Rp 3. 500/kg. Kedua, dapat menekan sistem ijon,” jelas Pius yang juga Tim Percepatan Pembangunan Malaka. (pyn)