Betun, KontasMalala.com– Program Swasembada Pangan kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dengan memroduksi beras brand Nona Malaka menuai perhatian dan apresiasi. Publik memberi atensi beras Nona Malaka memiliki keunggulan.

Ketua Masyarakat Diaspora Malaka, Herman Seran kepada wartawan, Rabu (28/9/23 mengatakan sudah banyak informasi dari para petani yang menjual gabahnya untuk produksi beras Nona Malaka.

Dikatakan, beberapa hal positif dari produksi beras Nona Malaka. “Memang produksi beras Nona Malaka masih butuh kerja yang komprehensif. Tapi, sesungguhnya ada. Masyarakat pegang bukti,” kata Herman via pesan whatsApp dari ponselnya.

Disebutkan, petani bersyukur karena produksi beras Nona Malaka diambil dari gabah. “Benihnya bagus dan hasilnya seragam. Ini kesaksian para petani,” sambung Herman. Kondisi positif lain, gabah kering giling dibeli dengan harga Rp 5. 500 per kg menyebabkan harga beras di musim panen satu relatif stabil sebesar Rp 10. 000 per kg. Kondisi ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Keunggulan lain, kata Herman beras Nona Malaka baru pertama kali diproduksi di Kabupaten Malaka. Produksi dilakukan pemerintah dengan menggunakan gabah dari petani. “Jadi, tidak ada urusan kapitalis di sana, sehingga tidak ada juga kapitalisme,” tandas Herman. (pyn)