Betun, KontasMalaka.com– Program Tanam Jagung Panen Sapi kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Program Swasembada Pangan kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH bisa berkolaborasi. Kolaborasi tersebut bisa menjadikan Kabuaten Malaka sebagai lumbung pangan.

Demikian pendapat yang mengemuka dalam sambutan-sambutan pada acara tatap muka Gubernur NTT bersama aparatur dan pihak terkait di panggung Dekenat Malaka Betun Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah, Rabu (5/7/23).

Gubernur VBL, demikian akrab dikenal mengatakan program swasembada pangan dan TJPS sebenarnya sama, sehingga bisa dilakukan kolaborasi. Yang terpenting, butuh kerja keras dan komitmen. Dan tidak boleh takut tantangan. Program-program itu dapat berjalan dan sukses, jika dikerjakan dengan serius, fokus dan tanggung jawab.

Gubernur NTT mengemukakan hal tersebut, karena Kabupaten Malaka memiliki tanah yang subur dan kaya akan sumber daya. Potensi-potensi ini jika didukung dengan kolaborasi program di bidang pertanian dan bidang lain, maka tidak menutup kemungkinan Malaka bisa jadi lumbung pangan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Simon mengatakan Kabupaten Malaka memiliki program swasembada pangan. Program swasembada pangan telah dijalankan dan memroduksi dua komoditi saat ini masing-masing beras brand Nona Malaka dan Fore (red, kacang hijau) Lakateu.

“Beras Nona Malaka sudah tersebar di pasar. Dan Fore.Lakateu sementara persiapan untuk diproduksi,” kata Bupati Simon dalam sambutannya sambil menambahkan konsep Program Swasembada Pangan disederhanakan menjadi 3 K yakni Kebun, Kandang dan Kolam yang harus dimiliki setiap kepala keluarga. (pyn)