Betun, KontasMalaka com– Kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan Program SAKTI juga diukur dari perhatian dan partisipasi masyarakat dan pihak terkait. Program SAKTI kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH ditindaklanjuti para kepala desa di wilayah masing-masing.

Kades Fahiluka, Adrianus Leki dalam tatap muka bersama Bupati Simon di Rujab Bupati Malaka, Rabu (7/6/23) mengatakan program swasembada pangan dapat menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya para petani.

Meski jatah luas lahan yang diolah dengan traktor Dinas Pertanian Malaka tidak menjawab harapan, kata Adrianus bukanlah menjadi kendala dalam menindaklanjuti program swasembada pangan di wilayah Desa Fahiluka Kecamatan Malaka.

Dikatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Fahiluka menyiapkan anggaran desa kurang lebih sebanyak Rp 170 juta untuk kegiatan swasembada pangan yang meliputi olah lahan, benih jagung dan kacang, alat tanam jagung, pupuk dan mesin potong rumput. “Dan saat tanam, kami akan undang pak bupati untuk melakukan penanaman simbolis,” kata Adrianus.

Dua desa masing-masing Desa Weain di Kecamatan Rinhat dan Desa Beaneno di Kecamatan Sasitamean juga melaksanakan program lampu jalan. Kades Weain, Egidius Nahak mengatakan sudah mengalokasikan anggaran desa untuk pemasangan tujuh unit lampu jalan di wilayah desanya.

Sedangkan, Desa Umatoos di Kecamatan Malaka Barat dan Desa Weoe di Kecamatan Wewiku siap mengeksekusi program pembangunan balai adat. Kades Umatoos, Sergius Klau dalam pertemuan dengan masyarakat penerima bantuan pangan di Kantor Kepala Desa Umatoos, beberapa waktu lalu mengatakan sudah menyiapkan gambar desain balat. Pembangunan balai adat akan dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Simon dalam waktu dekat.

Kades Kateri, Marselus Seran, S.Ip menaruh atensi besar terhadap Program Insentif Fukun dan honor aparat pemerintah seperti RT dan RW. Dalam tatap muka dengan Bupati Simon di Rujab Bupati Malaka, Rabu (7/6/23) mengatakan Pemdes Kateri sementara mengidentifikasi para tokoh adat untuk memastikan pemberian bantuan Program Insentif Fukun.

Jika ditemukan adanya kendala dan masih ada tokoh adat yang belum menerima bantuan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malaka untuk memberi solusi. (pyn)